Tebing Sumbing Gunung Kelud


Tebing Sumbing Gunung KeludTebing Sumbing Gunung Kelud merupakan tebing batu andesit abu-abu gelap berbentuk mengerucut indah dengan kemiringan hampir sembilan puluh derajat, yang letaknya berada di sisi sebelah kanan setelah keluar dari terowongan Gunung Kelud. Adalah karena melihat beberapa orang berjaket orange menyala terlihat tengah menggelantung di Tebing Sumbing Gunung Kelud itu, kami pun mendaki gundukan di sebelah kanan jalan utama.

Setelah melewati gundukan berbatu terjal itu, kami pun sampai di sebuah tanah datar luas dengan gerumbul perdu yang lebat, dimana terlihat ada sebuah tenda kecil berwarna kuning dan dua anak muda yang tengah duduk-duduk. Rupanya mereka adalah bagian dari kelompok lima mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta yang tengah melakukan pendakian Tebing Sumbing Gunung Kelud. Sumbing adalah salah satu dari empat puncak Gunung Kelud, selain Puncak Kelud sendiri, Puncak Gajah Mungkur, dan Puncak Gedang.
Tebing Sumbing Gunung Kelud
Tebing Sumbing Gunung Kelud yang menjulang cantik setinggi 200 meter, dengan satu puncak bentuknya meruncing dan puncak lain yang lebih rendah bentuknya membulat. Joglo putih di atas Puncak Gajah Mungkur terlihat di sisi sebelah kiri.
Tebing Sumbing Gunung Kelud
Tiga orang mahasiswa Jakarta itu tampak tengah membuat jalur pendakian Tebing Sumbing Gunung Kelud, dengan satu orang diantaranya berada di atas sebagai perintis jalur pendakian. Di bawah mereka tampak menggantung sebuah portaledge, sebuah tenda khusus yang bisa di pasang pada medan vertikal sebagai tempat beristirahat dan menginap untuk menghemat waktu dan tenaga.
Tebing Sumbing Gunung Kelud
Batuan andesit Tebing Sumbing Gunung Kelud ini kabarnya tidak semuanya kuat menancap satu sama lain, karena ada juga yang bisa berguguran ketika dibor dan dipanjat, sehingga para pendaki Tebing Sumbing Gunung Kelud ini menggunakan topi pelindung kepala sebagai tindakan pengamanan.
Tebing Sumbing Gunung Kelud
Seorang mahasiswa perintis jalur terlihat tengah mengamati lintasan yang hendak dibuatnya. Menjadi perintis jalur memerlukan tenaga dan konsentrasi, karena ia harus memutuskan sendiri jalur mana yang ia pilih, membor batuan tebing jika perlu, dan menancapkan piton (paku tebing) ke dalamnya. Karena itu biasanya mereka bekerja bergiliran sebagai perintis jalur.
Tebing Sumbing Gunung Kelud
Sementara seorang mahasiswa tengah bekerja merintis jalur, seorang lagi mengamat-amati dan berjaga-jaga di bawahnya, dan yang tampak tengah beristirahat mungkin sebelumnya telah mendapat giliran sebagai perintis jalur Tebing Sumbing Gunung Kelud ini. Pendakian tebing bukan hanya monopoli pria saja, karena yang terlihat tengah menjadi perintis jalur itu tampaknya adalah mahasiswi satu-satunya dalam kelompok itu.
Tebing Sumbing Gunung Kelud
Tebing Sumbing Gunung Kelud diihat dari Gardu Pandang Puncak Gajah Mungkur. Para mahasiswa pendaki Tebing Sumbing Gajah Mungkur dengan jaket orange menyalanya itu terlihat sangat kecil. Foto-foto sebelumnya memang diambil dari tangga yang menuju Gardu Pandang, ada juga yang diambil dari Gardu Pandang di Puncak Gajah Mungkur.
Tebing Sumbing Gunung Kelud
Seorang mahasiswa tampak mulai bekerja merintis jalur lagi. Foto diambil dengan sebuah lensa jarak jauh dari atas Puncak Gajah Mungkur. Tantangan yang mereka hadapi bukan saja curamnya batu Tebing Sumbing Gunung Kelud yang mereka daki, tetapi hujan dan angin yang bisa datang kapan saja.
Tebing Sumbing Gunung Kelud
Base camp para pendaki Tebing Sumbing Gunung Kelud yang berwarna kuning tampak terlihat di bagian sebelah kanan foto, diambil dari Puncak Gajah Mungkur dengan lensa tele. Lintasan di sebelah kiri adalah jalan menuju Anak Gunung Kelud, sedangkan deretan tangga adalah sebagian dari 600 anak tangga menuju Gardu Pandang di Puncak Gajah Mungkur.
Tebing Sumbing Gunung Kelud
Sedikitnya memerlukan waktu 2-3 hari untuk membuat sebuah jalur pendakian menuju ke Puncak Sumbing Gunung Kelud ini, tergantung bagaimana stamina para pendaki, peralatan yang mereka gunakan, serta keberuntungan yang berhubungan dengan faktor cuaca selama pendakian tebing berlangsung.
Setelah berpayah-payah dan berjam-jam mendaki Tebing Sumbing Gunung Kelud ini mereka pun akan segera turun kembali, dengan membawa kepuasan penaklukan, torehan jejak jalur yang mereka buat, foto indah serta kesempatan langka menikmati panorama dari puncak Sumbing Gunung Kelud yang tidak banyak orang bisa sampai ke sana. Memang ada banyak cara untuk menikmati hidup ini.

Tebing Sumbing Gunung Kelud

Gunung Kelud, Kediri
Jawa Timur

0 komentar: