Air Panas Anak Gunung Kelud


Air Panas Anak Gunung KeludAir Panas Anak Gunung Kelud adalah tempat terakhir di kawasan wisata Gunung Kelud yang kami kunjungi setelah turun dari Gardu Pandang Gajah Mungkur. Setelah sempat ragu-ragu sejenak karena kami baru saja naik dan turun sebanyak total 1200 anak tangga di Gardu Pandang Gajah Mungkur, kami pun mulai menuruni anak tangga sejumlah 800 buah yang menuju ke Air Panas Anak Gunung Kelud.

Anak tangga ke arah Air Panas Anak Gunung Kelud itu jauh lebih landai dan lebih lebar dibandingkan anak tangga yang menuju ke Gardu Pandang, dan di tengah-tengahnya terdapat pagar besi yang digunakan sebagai tempat untuk berpegangan. Tidak ada terpaan angin yang mengganggu perjalanan, serta karena hari sudah mulai sore, kami pun terlindung dari sengat matahari.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Tengara yang menunjukkan arah ke lokasi Air Panas Anak Gunung Kelud.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Undakan menurun terbuat dari batu alam yang direkat semen ini sebenarnya cukup nyaman untuk dilalui, namun menuruni 800 anak tangga tentu bukan hal yang terlalu mudah, sehingga kami pun kadang-kadang berjalan di pembatas jalan yang mulus dan teduh di sebelah kanan, yang seharusnya merupakan jalur untuk naik.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Setelah menapaki anak tangga ke 700-an, kami pun akhirnya bisa melihat Air Panas Anak Gunung Kelud yang terus menerus mengepulkan asap putih dan mengalir melalui sela-sela bebatuan yang telah berwarna kuning kecoklatan.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Setelah sampai di ujung anak tangga, menyeberangi jembatan, lalu berbelok ke kanan menuruni jalan setapak yang sempit, kami pun akhirnya sampai ke aliran Air Panas Anak Gunung Kelud. Foto Air Panas Anak Gunung Kelud di atas di ambil dari atas jembatan.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Keadaan di sekitar aliran Air Panas Anak Gunung Kelud ini masih alami dan aliran airnya serta bebatuannya sangatlah indah untuk dipandang mata, dengan uap putihnya yang tak henti-hentinya mengepul bebas ke udara.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Air Panas Anak Gunung Kelud yang mengalir melalui sela-sela bebatuan coklat itu sangat panas, dan tidak mampu kulit kami untuk menahannya, meskipun hanya sebentar. Namun dari arah sebelah kiri ada aliran air yang sejuk dingin, sehingga pertemuan keduanya membuat suhu air menjadi cukup nyaman bagi kami untuk berendam kaki.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Sebuah pancuran berbalut belerang yang mempermanis pemandangan di sekitar Air Panas Anak Gunung Kelud.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Suasana sudah sangat sepi ketika kami berada di sana, karena selain sudah mulai sore, hari itu juga bukan hari libur. Hanya kami berempat, Lita Jonathans, Sanusi, Ijun dan saya yang berendam kaki di Air Panas Anak Gunung Kelud ini. Tidak ada suara lain selain gemericik Air Panas Anak Gunung Kelud yang terdengar di telinga.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Berlama-lama berendam kaki di aliran Air Panas Anak Gunung Kelud sesungguhnya sangat menenangkan hati. Namun sayang sekali matahari sudah mulai turun mendekati cakrawala, dan perjalanan menaiki 800 anak tangga masih menanti, sehingga kami tidak bisa berlama-lama berada di sana.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Jembatan di ujung anak tangga yang menuju Air Panas Anak Gunung Kelud, serta Puncak Sumbing Gunung Kelud di latar belakang.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Ijun dan Sanusi bersiap-siap untuk menapaki anak tangga Air Panas Anak Gunung Kelud, sementara Lita Jonathans masih memotret suasana sore di sekitar Air Panas Anak Gunung Kelud dari arah jembatan.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Puncak Sumbing Gunung Kelud yang disiram matahari sore diambil dalam perjalanan menaiki anak tangga dari Air Panas Anak Gunung Kelud.
Air Panas Anak Gunung Kelud
Bola matahari dan langit Kediri yang ditangkap dari sela-sela gerumbul selagi menapaki satu per satu anak tangga meninggalkan Air Panas Anak Gunung Kelud.
Sebuah perjalanan balik yang sangat menguras tenaga untuk menapaki kembali ke-800 anak tangga itu, naik menjauhi Air Panas Anak Gunung Kelud, dan langit pun mulai gelap ketika kami akhirnya sampai kembali di atas. Tidak ada mobil dan motor pengunjung yang tersisa di area parkir, dan kami menjadi pengunjung terakhir yang meninggalkan Kawasan Wisata Gunung Kelud hari itu.
Sungguh hari yang sangat mengesankan. Setelah berhasil mendaki dan menuruni total 1200 anak tangga Gardu Pandang Gajah Mungkur, hari itu kami berhasil juga menuruni dan menaiki total 1800 anak tangga Air Panas Anak Gunung Kelud!

Air Panas Anak Gunung Kelud

Kawasan Wisata Gunung Kelud
Kediri, Jawa Timur

0 komentar: